Selasa, 08 Agustus 2017

TV SAKTI JAMBI







Diduga Oknum Kepala Sekolah SDN 61 Kasang Pudak telah memungut biaya PPDB terhadap orang tua siswa senilai Rp.3 juta rupiah di Desa Kasang Pudak,Kecamatan Kumpe Ulu,Kabupaten Muaro jambi pada orang tua yang berdomisili di lorong Tanjung Nangko.
Sementara pengakuan orang tua murid kepada TVSAKTIJAMBI,berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Oknum Kepala Sekolah SDN 61 Desa Kasang Pudak.
Dalam konfirmasi kepada Kepala sekolah SDN 61,Desa Kasang Pudak,Kecamatan Kumpe Ulu,Kabupaten Muaro Jambi,Maryoto,S.Pd menepis dugaan telah memungut biaya PPDB kepada orang tua siswa.
Inilah hasil rekaman langsung kepada Kepala Sekolah SDN 61,Maryoto,S.Pd di ruang kerjanya.


Jumat, 04 Agustus 2017

Proyek Embung Water Reservoir Mubasir di Desa Kasang Lopak Alai Muaro Jambi




Muaro Jambi-  Pembangunan  Embung Water Reservoir Muaro Jambiyang semula diperuntukan untuk persawahan tadah hujan menjadi kubangan tidak berarti akibat tidak dapat dimanfaatkan masyarakat petani di Desa Kasang Lopak Alai,Kecamatan Kumpe Ulu,Kabupaten Muaro Jambi.
Usut punya usut,ternyata embung ini berada di lokasi yang tidak tepat alias lebih rendah dari yang semestinya sehingga air tidak dapat mengalir menuju persawahan di Desa Kasang Lopak Alai.
Hal ini disampaikan oleh Toto(45),masyarakat Desa Kasang Lopak Alai ketika dikonfirmasi Kamis,(03/08) di lokasi Embung Water Reservoir Muaro Jambimengatakan,” embung ini sama sekali tidak dapat dimanfaatkan dan berfungsi bahkan saya pun tidak mengetahui adanya embung tersebut,katanya.
Proyek yang dilaksanakan pada tahun 2013 oleh PT. MultiBangun Rekatama Patria ini bertepatan dengan hari Griya Karya diduga menelan miliaran rupiah. Dimana peletakan batu permata dilaksanakan oleh mantan Gubernur Jambi,Hasan Basri Agus(HBA) lalu.
Akibat tidak berfungsinya embung ini,mengakibatkan masyarakat petani di Desa Kasang Lopak Alai mengeluh,apalagi di musim kering sekarang ini.
Pantauan langsung di lokasi, Embung Water Reservoir Muaro Jambi ini sama sekali tidak dapat mengalir,saluran atau irigasi yang dibuat pun tidak dapat mengalirkan air dari embung bahkan tertutup dengan tanah,sampah dan onak belukar. Sementara di lokasi yang nampak adalah,peternak sapi dan peternak babi mengambil air di Embung Water Reservoir Muaro Jambi tersebut menggunakan mesin penyedot air.
Penderitaan masyarakat petani Desa Kasang Lopak Alai menjadi komplit dengan gagalnya hasil panen akibat perilaku pembangunan Embung Water Reservoir Muaro Jambi bernilai miliaran ini tanpa pengkajian dan perencanaan yang matang,sebut salah seorang masyarakat petani yang meminta jangan menyebutkan namanya.
Pengakuan masyarakat petani yang berinisial AL juga menambahkan,” irigasi yang dibangun juga tidak bermanfaat sehingga air juga tidak mengalir sedikit pun,ujarnya.
Terkait dana yang digelontorkan untuk pembangunan Embung Water Reservoir Muaro Jambi dan irigasi ketika ditanyakan kepada petani ini mengatakan,”saya pernah mendengar informasi pembangunan embung dan irigasi ini( embung dan irigasi lingkar naga) sekitar 10 miliar rupiah. Namun pada kenyataannya,irigasi dan embung ini sama sekali tidak dapat dimanfaatkan,imbuhnya.
Al menambahkan,pembangunan Embung Water Reservoir Muaro Jambi dan irigasi ini sekitar tahun 2013 lalu,ketika menyambut hari Griya Karya dan kunjungan mantan Gubernur Jambi,Hasan Basri Agus(HBA), dengan peletakan batu pertama,terangnya.
Hingga sampai saat ini, Embung Water Reservoir Muaro Jambi dan irigasi yang dibangun di Desa Kasang Lopak Alai,Kecamatan Kumpe Ulu,Kabupaten Muaro Jambi ini mubasir dan telah menghabiskan banyak anggaran Negara.
Kepala Desa Kasang Lopak alai,Marzuki(49) ketika ditemui di kantor desa Kamis,(03/08) hingga berita ini diturunkan,belum berhasil ditemui,( lsmsakti.blogspot.com/harvevry)